Jumat, 06 Juli 2012

cerita pendek

Dahulu kala ada seorang petani miskin yang mesti berjuang keras untuk memajukan kehidupannya. Namun meskipun ia terus
bekerja dan berhati-hati dalam melakukan pengeluaran, ia tetap saja tak mampu menyisihkan penghasilannya untuk ditabung, selalu saja pas-pasan.

Suatu malam, dalam tidurnya ia bermimpi ada suara yang berkata: "Jika ada sesuatu di dunia ini yang begitu sulit untuk kamu dapatkan, maka suatu waktu hal itu akan
muncul begitu saja di hadapanmu."
Dan petani inipun terbangun dari tidurnya. Dia kemudian berharap bahwa ketika ia bangun di suatu pagi, ia akan menemukan harta yang berlimpah di rumahnya sendiri.
Dengan begini, tidak diragukan lagi bahwa kekayaan itu memang dimaksudkan untuknya.

Beberapa hari berlalu, ketika ia sedang dalam perjalanan, bajunya tersangkut pada semak-semak berduri yang tumbuh di sekitar ladang, Tak ingin kejadian yang
sama terulang, dia pun bermaksud membabat habis semak belukar itu. Namun ketika ia mencabut akar dari semak itu, di bawahnya ia menemukan sebuah kendi.
Dibukanya tutup kendi itu, dan alangkah kagetnya si petani ketika mengetahui bahwa di dalam berisi begitu banyak
kepingan emas.
Pada mulanya hati petani miskin ini berteriak girang, namun setelah beberapa menit berpikir, ia kemudian berkata: "Oh aku memang ingin sekali menjadi kaya. Tapi aku telah meminta agar
harta itu muncul di gubuk kecilku, akan tetapi aku justru menemukannya di ladang ini. Oleh karenanya aku takkan mengambil kendi ini berisi emas. Kendi ini tidak ditakdirkan untukku."

Lalu petani itu pun meninggalkan kendi di tempat ia menemukannya dan kembali
berjalan pulang. Sesampainya di rumah ia pun menceritakan penemuannya kepada istrinya. Istrinya pun marah besar atas
kebodohan sang suami meninggalkan harta itu di ladang. Dan ketika si petani tidur, istrinya pun pergi ke rumah tetangga
dan mengatakan segalanya. "suami saya yang begitu bodohnya justru meninggalkan
harta itu di ladang dan bukan
membawanya pulang. Pergi dan ambillah harta itu untukmu dan bagilah denganku."

Tetangga itu pun sangat senang dengan saran ini, dan tak menunggu lama ia pun menuju ke tempat yang dimaksud oleh istri
petani. Disibaknya semak-semak belukar, dan ia memang menemukan kendi itu masih berada disana. Diangkatnya dan
ditengoknya ke dalam kendi itu. Namun alangkah panik dan marahnya ia ketika melihat bahwa kendi itu ternyata tidak
berisikan kepingan emas seperti yang diceritakan oleh istri petani melainkan penuh dengan ular berbisa.

"Perempuan licik. Dia pasti hendak
menjebakku. Dia berharap aku
memasukkan tanganku ke dalam hingga aku digigit dan mati keracunan oleh bisa ular." pikirnya marah.
Jadi iapun kembali menutup kendi itu dan membawanya pulang. Dan pada saat tengah malam tiba, dengan diam-diam dia mendatangi rumah petani miskin
tetangganya. Dia melihat sebuah jendela yang terbuka. Dengan sigap dipanjatinya.
Dikeluarkannya ular-ular berbisa itu dari dalam kendi, dan iapun kembali pulang.

Ketika fajar tiba, petani miskin yang pertama kali menemukan kendi tersebut,bangun untuk memulai hari. Ketika ia berjalan ke dapur untuk mengambil segelas
air, dilihatnya setumpuk koin emas berhamburan di bawah jendela rumahnya.

Dalam hati ia mengucap rasa syukur sembari berkata: "Akhirnya aku bisa menerima kekayaan ini, mengetahui bahwa mereka pasti ditujukan untukku, karena mereka muncul di rumahku sendiri,seperti yang aku harapkan!"

***

Pelajaran apa yang dapat kita petik dari cerita dongeng diatas?
Tentu saja bukan tentang mimpi si petani dimana harta itu tiba-tiba akan datang dengan sendirinya.

Tidak bukan itu.Tapi pelajaran tentang bagaimana kita ini
manusia haruslah pandai-pandai dalam melihat dan mencermati sebuah kesempatan yang ada. Namun telaahlah saat kita mengambil kesempatan itu sendiri, jangan sampai apa yang kita ambil itu merupakan hak milik orang lain. Seperti misalnya si petani miskin yang menolak
mengambil kendi berisi emas saat ia menemukannya di ladang. Dia dapat melihat itu memang merupakan sebuah kesempatan, tapi dia merasa kesempatan itu memang belum diperuntukkan
untuknya. Dia menemukan emas itu di ladangnya, bisa saja emas itu milik orang lain.

Memang ada sebuah pepatah 'siapa cepat dia yang dapat', tapi apakah anda bisa hidup bahagia dengan bersenang-senang di atas derita orang lain?

Namun pada saat kesempatan itu telah datang, dan anda yakin kesempatan itu memang diperuntukkan untuk anda, maka
jangan tunggu lagi. Segera raihlah
kesempatan itu.
Oleh karenanya, selalu bukalah mata anda.
Tengoklah sekeliling anda, kesempatan itu mungkin kini ada di depan anda hanya saja anda kurang melihatnya. :)

#semoga bermanfaat !!

source : GOKIL2AN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar