Jumat, 02 Desember 2011

tugas 3 ilmu sosial dasar

nama : hidayatur rahman
npm : 53411375
kls : 1IA09



PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
BAB: 1 PENDAHULUAN
u Latar Belakang

         Di era globalisasi yang  sudah idak mengenal batas lagi, ternyata masih banyak ditemukan pnggolongan status. Baik itu ditinjau dari warna kulit, ras, pekerjaan, kekuasaan dll. Hal itu menimbulkan berbagai dampak dalam hidup masyarakat. Contohnya ras kulit hitam (negro) yang dianggap diposisi rendah tidak bias bercampur kedudukan dir as kulit putih.
        Hal itu tentu saja menimbulkan deskriminasi bagi ras kulit hitam, dan mereka menuntut untuk adanya kesamaan derajat dalam hidup masyarakat.diindonesia pelapisan social lebih cendrung kearah suku aau etnis, dimana biasanya terjadi konflik didaerah ambon dan  sekitarnya.
u Maksud dan Tujuan

tulisan ini dimaksudkan sebagai tugas mata kuliah ilmu social dasar dengan  tema  pelapisan social dan kesamaan derajat. Tulisan ini memiliki tujuan antara lain :
1.     Memenuhi tugas mata kuliah ilmu social dasar.
2.     Mampu menjelaskan pengertian pelapisan social dan kesamaan derajat dalam kehidupan masyatrakat.

Bab II: Teori

PENGERTIAN PELAPISAN SOSIAL
       Pelapisan sosial adalah perbedaaan atau pengelompokan para anggota secara vertikal (bertingkat), definisi sistematik lain dikemukakan, bahwa pelapisan sosial merupakan perbedaan penduduk kedalam kelas-kelas secara bertingkat (hirearkis). Perwujudannya adalah  adanya lapisa-lapisan didalam masyarakat, ada lapisan tinggi dan ada lapisan-lapisan  dibawahnya. Menggunakan istilah tingkatan atau istilah  dalam bahasa belanda disebut stand. Yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kemasyarakan.
TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
     Terjadinya pelapisan social terbagi atas 2, yaitu :
1.     Terjadi dengan sendirinya
Proses ini terjadi sesuai pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan-lapisan tertentu dibentuk berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya, leh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yag membentuk lapisan dasar dari pada lapisan itu berfariasi menurt tempat, waktu,kebudayaan masyarakat dimana system itu berlaku.
2.     Terjadi dengan sengaja
System pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama, dalam system ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseoranag.
Didalam system organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 system yaitu:
-         System fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan sederajat.
-         System scalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah keatas (vertical).

        Walaupun Negara kita sudah menjadi Negara yang cukup modern, kita mengetahui bahwa masih ada pelapisan social diantara masyarakat Indonesia seperti zaman kerajaan yaitu dimana da budak dan raja. Seharusnya hal ini sudah tidak diperlukan lagi karena terdapat dalam UU bahwa kedudukan kita sama didepan hukum tapi nyatanya orang yang memiliki seragam mendapatkan kekuasaan yang lebih.
         Inilah yang perlu kita hindari dalam suatu pelapisan social dalam masyarat, jangan jadikan seseorang yang salah menjadi benar karena memiliki derajat yang lebih tinggi cumin memiliki harta. Pelapisan social sesungguhnya hanya untuk membedakan siapa yang berhak dan siapa yang tidak berhak, dan juga siapa yang memiliki kewajiban dan sebaliknya bukan semata-mata hanya mengikuti keegoisan  karena memiliki jabatan tertinggi dan melupakan kewajiban.
       Orang yang memiliki senjata dan orang yang orang yang tidak memiliki senjata akan memiliki derajat yang sama didepan hokum, tinggal kita melihat siapa yang bersalah dan siapa yang tidak bersalah tapi tu sudah jarang sekali terjadi di ibukota dimana orang yang paling kaya adalah orang yang yang memiliki derajat tinggi.
1.     sistem pelapisan masyarakat yang tertutup
pelapisan tertutup misalkan :
* kasta brahmana : merupakan kastanya golongan-golongan pendeta dan merukan kasta tertinggi.
* kasta ksatra : merupakan kasta dari golongan bangsawan dan tentara yang dipandang sebagai lapisan kedua.
* kasta waisya : merupakan kasta dari golongan pedagang yang dipandang sebagai lapisan menengah ketiga.
* kasta sudra : merupakan kasta dari golongan rakyat jelata.
* paria : golongan dari mereka yang tidak mempunyai kasta, misalkan kaum gelandang, peminta dan sebagainya.
     2. sisem pelapisan masyarakat yang terbuka
Sistem yang demikian dapat kita temui didalam masyarakat Indonesia. Setiap orang diberikan kesempatan dan kemampuan untuk itu, tetapi disarming itu orang juga dapat turun dari jabatannya bila ia tidak mampu mempertahankannya.

-http://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial
-http://yanezzcihuy.wordpress.com/2010/10/23/terjadinya-pelapisan-      sosial/

Bab III: Metodologi
        Tulisan ini berusaha mengungkapkan bagaimana pelapisan sosial dan derajat manusia di dalam lingkungan masyarakat. Sekarang di indonesia banyak menerapkan perbedaaan derajat, misalkan orang kaya berkumpul hanya dengan orang kaya, sedangkan orang yang miskin dijauhkan,dikucilkan dll.
        Dimana derajatnya merasa tertinggi ialah yang berhak untuk semuanya,ialah yang menguasai semuanya. Padahal kita tau, yaitu terdapat dalam al-Quran dimana disana menyebutkan semua makluk yang diciptakan terutama manusia itu adalah sama dimata yang maha kuasa, gak ada perbedaan sedikitpun. Baik itu diciptakan dengan memiliki kekurangan atau memiliki kelebihan. Kaya miskinya seseorang dimata yang maha kuasa adalah sama saja derajatnya.

Bab IV: Kasus/Studi
Pada kesempatan kali ini saya mencoba mengungkapkan bagaimana sebenarnya pelapisan sosial dan derajat manusia di negri kita (Indonesia)
1.     terjadi dengan sendirinya
      proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan  masyarakat itu sendiri.adapun orang-orang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah  dengan sendirinya.oleh karena sifatnya tanpa disengaja inilah maka bentuk pelapisan dan dasar pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat dimanapun system itu berlaku. Pada pelapisan terjadi dengan sendirinya, maka kedudukan seseorang pada suatu strata tertentu adalah secara otomatis, misalnya karena usia tua, karena memiliki kepandaian yang lebih atau sakti.
2.     Terjadinya dengan disengaja
     System pelapisan ini disusun dengan sengaja ditujuan untuk mengejar tujuan bersama.didalam pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan ini, maka dalam organisasi itu terdapat peraturan sehingga jelas bagi setiap orang yang ditempat mana tempatnya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan didalam organisasi baik secara vertical maupun horizontal.sistem ini dapat kita lihat misalnya dalam organisasi pemerintahan, organisasi politik, di perusahaan besar. Didalam sitem organisasi yang disusun dengan cara ini mengandung dua system ialah :
·        System fungsional : merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat, misalnya didalam organisasi perkantoran ada kerja sama antara kepala seksi, dll.
·        System scalar : merupakan pembagian kekuasaan menurt tangga atau jenjang dari bawah keatas (vertical).

      Persamaan derajat berdasarkan pasal 1 UUD 1945 yang berbunyi : sekalian orang merdeka dan memiliki hak dan martabat yang sama. Mereka dikaruniai aal dan budi dan hendaknya bergaul satu sama lainnya dala persaudaraan.
   Faktor-faktor pelapisan sosial dan persamaan derajat :
1.     Faktor  kekayaan
Faktor  ini dapat dijadikan sebagai ukuran yang orientasinya kepada harta benda yang dimiliki oleh sekelompok orang, barang siapa yang memiliki kekayaan  paling banyak maka  dia akan berada dalam kelas seperti contoh, mobil pribadi, cara bagaimana menggunakan pakaian dan kebiasaan berbelanja barang mahal.
2.     Faktor kekuasaan
Barang siapa yang mempunyai kekuasaan atau wewenang dalam masyarakat maka dialah yang termasuk pada kelas teratas.
3.     Faktor kehormatan
Ini adalah salah satu yang menyebabkan terjadinya pelapisan sosial dan persamaan derajat. Mereka yang paling disegani dan dihormati maka dia akan mendapatkan penghormatan sekaligus akan menduduki kelas sosial teratas, hal ini sering sekali kita jumpai dikalangan masyarakat tradisional.
4.     Faktor ilmu pengetahuan
      Dalam hal ini pengetahuan menjadi ukuran utama sebagai timbangan dkalangan-kalangan masyarakat  yang terkadang kala ukuran ini menyebabkan sisi negative karena di sisi lain terkadang bukan ilmu pengetahuan yang bukan mereka peroleh akan tetapi hanya gelar sarjana yang belum tentu didukung denga peformanya dimasyarakat.
Cara penyelesaian masalah pelapisan social dan persamaan derajat :
Kita sebagai umat islam pastinya mengenal alQuran dan alhadist, keduanya hadir sebagai petunjuk bagi orang-orang yang beriman begitu pula dalam mengatasi dalam pelapisan sosial dan kesamaan derajat yang selalu menjadi momok dan gejala yang sering terjadi didalam masyarakat manapun termasuk Indonesia.
alQuran hadir untuk menyelesaikan semua permasalahan, ada 3 unsur kata kunci dalam alQuran :
1.     Al hummah Al wahidah
    Poin ini bermakna sebagai masyarakat yang bersatu artinya, tidak ada pembatas antara satu golingan dengan golongan lainnya sebab pada dasarnya persatuan memiliki penafsiran tujuan dan misi yng sama yaitu membangu peradapan yang lebih baik.
   Jadi islam tidak pernah memandang golongan atau person karena strata social mereka, bukan seperti kebudayaan india yang mengenal kasta, seperti kasta brahmana, kastria, kasta waisya, kasta sudra dan kasta paria serta menghapus tradisi jahiliyah seperti perbudakan.
2.     Al Ummah Al washatan
Arti pin ini adalah memupuk rasa nasionalisme dalam sanubari masyarakat, Rasulullah pernah menerapkan system ini ketika menjadikan madinah menjadikan peradapan dunia, padahal penduduk madinah tidak hanya terdiri dari umat islam, namun ada juga masyarakat minoritas yang memeluk kepercayaan majusi, yahudi dan nasrani, akan tetapi perbedaaan ini tidak menjadi batu kerikil keberhasilan Nabi Muhammad malah menjadi kekuatan baru yang kokoh karena rasa nasionalisme.
3.     Khairu ummah
Poin ini berarti masyarakat yang uggul, maka tiada cara untuk mencapainya kecuali dengan melakukan dua poin sebelumnya Khairu ummah merupakan hasil akhir darinya.
Khairun ummah bias juga disebut cita-cita luhur dari adanya persatuan dan nasionalisme karena tidak akan tercipta sebuah nikmatul ummah (keberhasilan masyarakat) tanpa adanya nahdatul ummat (kebangkitan masyarakat) da nahdatul ulama (kebangkitan kaum imtelektual ) yang hanya bias diwujudkan dengan persatuan dan animo nasionalisme yang tinggi.

-http://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial


Bab V: Pembahasan
        Sesuai dengan studi kasus dan artikel diatas, saya akan coba membahasnya dengan bahasa saya sendiri
        Dalam hal ini sering kita lihat dan kita dengar bawasan pelapisan social dan persamaan derajat ini banyak sekali kejadiannya dilapisan masyarakat Indonesia.didalam kehidupan bermasyarakat, terdapat beberapa cara yang seharusnya diterapkan oleh semua kalangan masyarakat, yaitu dengan saling menghargai satu sama lain. Berikut dengan adanya kesamaan derajat dalam kehidupan social oleh suatu pihak(dalam itu ditujukan pada pemerintah) . karena hal ini merupakan suatu wujud dan bentuk dari sikap saling menghormati sesame baik itu kalangan sendiri maupun dikalangan masyarakat.
      Sebagaiman kita ketahui bahwa terdapat beberapa lapiasan social dalam kehidupan masyarakat. Ini memang merupakan suatu kenyataan yang ada dilingkungan kita, dan hal tersebut tentu tidak dapat dipungkari aka keberadaanya. Misalnya saja, kehidupan social dsatu masyarakat yang sama sekali tidak tersentuh oleh tangan2 pemerintah. Hal ini memang sangat kita sayangkan, karena sesuai keinginan bersama, kita tentu mengingnkan adanya suatu kesamaan derajat dalam kehidupan social masyarakat. Contohnya saja dalam pelayan kesehatan yang banyak dikeluhkan dikalangan masyarakat, dikarenakan ketidak adanya suatu kesamaan fungsi dalam pelayanan, atau dengan arti lain ada masyarakat yang dibeda-bedakan dengan masyarakat yang lainnya mungkin karena suatu hal. Tentu contoh kasus seperti ini sangat kita sayangkan, karena peran pemerintah dinilai untuk ditangani, bagaiman dengan permasalahan lainnya..? permasalahan lainnya tentu yang lebih komplek??? Oleh karena itu, tentu saja kita sangat menghaprakan adanya suatu keadilan dan kesamaan derajat dalam kehidupan social bermasyarakat, karena menghargai akan kesamaan derajat merupakan merupakan suatu sikap yang dibutuhkan untuk mencapai suatu kehidupan bermasyarakat yang harmonis. Dan dengan tercapainya hal tersebut, maka akan memberikan dorongan positif  bagi semua kalangan masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari hari.

Bab VI: Penutup
Kesimpulan dari tulisan ini adalah :
1.     Lapisan social adalah perbedaaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertical(bertingkat).
2.     Banyak faktor-faktor yang menyebabkan pelapisan social, yaitu warna kulit,ekonomi, jabatan dll.
3.     Dalam agama islam, semua manusia sama tingkatannya (menerapkan prinsip kesamaan derajat), yang membedakan adalah ketakwaan kepada allah SWT.

Demikian yang dapat saya jelaskan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam tulisan ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya ilmu pengetahuan dan kurangan rujukan atau refrensi yng ada hubungannya dengan judul makalah ini.semoga makalah ini berguna bagi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar